Sajak di Sepertiga Malamku

“Dalam simpuh kepasrahanku, ku rapalkan doa berisi namamu. Semoga malam dan rembulan, harapan dan kepastian pilihan. Tuhan mengamini itu”


Untuk menjadi awal dan akhir, untuk menjadi peredam gemuruh badai. Untuk menjadi segala perumpamaan indah yang pernah Tuhan titipkan pada pikiran-pikiran manusia yang mencoba menjadi penyair amatir.

Aku memilihmu

Untuk menua berdua. Berbagi air mata dan tawa. Untuk menjadi teman sejalan. Berbagi tenaga pada setiap cerita. Untuk itu.

Aku memilihmu

Untuk menjadikan dua raga menjadi satu hati. Dua kehidupan menjadi satu arti. Untuk itu.

Aku memilihmu

Disaksikan kesunyian dan ribuan malaikat, yang sedang mengambil doa-doa yang ditinggal terlelap pemiliknya. Ku beranikan diri untuk terjaga dan bersimpuh, dan melabuhkan doa di sepertiga malamku.

Untuk menjadi utuh bersamamu

Semoga semesta dan Tuhan mengamini itu

Aamiin

 

 

 

#WarasHati

0 komentar: