Perlawanan Terhadap Diri Sendiri

Nanti, setelah kau lelah menghadapi perlawan hidup yang kau buat sendiri. Sempatkan untuk menemui dirimu sendiri, dan dengar apa yang dia katakan.

Aku sudah pernah membuat rencana ku sendiri. Didalamnya terdapat kata lawan yang begitu banyak.

Apapun yang aku tidak suka, ku lawan.

Apapun yang aku inginkan, Aku akan persiapkan perlawanan untuk mendapatkannya.
Hampir semua hal, sudah pernah aku lawan.

Saat aku gagal, aku lawan rasa sedih ku. Saat aku patah hati, aku lawan rasa sakit ku. Saat aku rindu, aku lawan kenyataan dengan perlawanan yang keras. Saat aku ingin bangkit, aku juga melawan trauma yang lebih besar dari tubuh ku.

Menang atau pun kalah, aku tidak peduli. Sebab yang aku tahu, aku hanya tidak boleh diam saat ada sesuatu yang mengusik rencana hidup ku.

Sampai suatu ketika.  

Dihadapan cermin kamar ku yang tidak begitu besar. Aku melihat diri ku sendiri. Kemudian aku berkata.

“Kamu satu-satunya yang belum aku lawan. Sekarang perlawanan seperti apa yang kamu mau? Pilihlah”

Diri ku yang ada didalam cermin terlihat jauh lebih tenang. 

“Aku sudah lama menunggumu datang, bahkan seharusnya aku adalah orang pertama yang harus kamu lawan terlebih dahulu. Sebelum yang lainnya. Tapi sudahlah, berhubung sekarang kamu menemuiku. Aku hanya ingin bilang bahwa, pun tenagamu besar, ambisimu besar, harapanmu besar. Aku rasa tidak semua hal yang tidak kamu sukai harus kamu lawan. Tidak semua yang mencoba menghancurkan rencanamu juga harus kau lawan” 


“Ingat, sebesar apapun tenaga dan ambisimu, pasti suatu saat akan habis. Dan justru semakin banyak hal yang kau lawan, semakin banyak pula luka-luka kecil yang menggerogotimu dari dalam. Maka dari itu, sesekali terima lah. Pasrahlah. Percaya, hidup sudah ada yang mengatur. Dengan begitu, kau akan segera tahu kemana arah rencana Tuhan akan membawamu”

Mendengar itu semua, aku hanya bisa tersenyum.

“Aku tahu kau akan berbicara seperti itu, makanya aku menemuimu setelah semua hal sudah aku lawan. Sekarang, ambil benda keras apa saja yang ada disekitarmu. Lalu pecahkan kaca ini. Jika kau mampu, aku akan menuruti semua perkataanmu”



Waras Hati

0 komentar: