Aku percaya semua orang itu tercipta dengan baik, tak peduli masa
lalunya seperti apa. Selagi Tuhan memberikannya hidup, dia masih selalu
diberikan kesempatan untuk dapat merubah nasibnya. Aku pun tau,
kesalahan masa lalu akan berbuntut penyesalan yang panjang.
Yang mungkin
akan terbawa sampai mati dan selalu berandai-andai jika saja waktu
dapat diputar kembali. Aku selalu berusaha memaklumi dan memaafkan
kesalahan yang mengatas namakan dirinya sebagai masa lalu.
Dan nampaknya untuk kali ini aku mengingkari keyakinanku sendiri. Saat
aku menemukan sosokmu di masa lalu, hatiku seperti di tusuk ribuan anak
panah. Sesak yang aku rasa mampu membuatku terus terjaga. Rasa kecewa
pun tak bisa aku cegah, karena merasa kau merusak percayaku untuk bisa
menerima semua bagian di masa lalumu.
Aku selalu mencoba berdamai dengan
semuanya, aku meracuni otak dan hatiku dengan ribuan kalimat indah
untuk meyakinkan diriku untuk menerima semua masa lalumu. Namun entah
mengapa kali ini aku merasa Tuhan tak sependapat denganku.
Bahkan ketika
aku mencoba berbincang denganNya, bukan keyakinan yang aku dapat justru
semakin banyak kegelisahan yang tak kunjung reda. Ribuan kali aku
memohon untuk bisa menerima masa lalumu, namun jutaan kali Tuhan katakan
bahwa aku harus melepasmu.
Untukmu sosok yang dahulu menemaniku menanti senja dan menyambut pagi.
Kamu yang membuatku yakin untuk menantang dunia, mendobrak segala takut
untuk hal yang layak aku perjuangkan.
Kamu yang membuatku menikmati
sebuah penantian menjadi hal yang sangat berharga. Dan sosok yang
membuat aku percaya bahwa tuhan tak pernah ingkar atas janjinya.
Maafkan aku, sudah membuat keputusan yang mungkin tak ingin kau dengar.
Maafkan aku ini, yang sudah meruntuhkan mimpi yang sebentar lagi akan
menjadi nyata. Kamu bisa tanyakan kepada Tuhan, betapa bersyukurnya aku
bisa di pertemukan oleh sosok wanita sepertimu.
Aku selalu mengatakan
kepadaNya kamu adalah salah satu anugerah Tuhan yang terindah yang
pernah ada dalam hidupku. Maafkan aku, yang telah menjadi pengecut
karena tak bisa membuatmu merasa utuh dan bahagia.
Aku Merasa menjadi
manusia paling hina, karena mengingkari keyakinanku akan sebuah
pengampunan bagian waktu yang bernama masa lalu. Aku lebih memilih
menyerah daripada mempertaruhkan masa depanku denganmu.
Tak sadar air mata itu menetes, aku pun menghela nafas panjang.
Bersyukur dan sedih menjadi satu. Kelak kau akan menemukan sesosok pria
lain, yang terbaik untuk mendampingi sisa hidupmu. Tak peduli ada atau
tidak dia hatimu, dia layak untuk kau bahagiakan.
Tak peduli dia tau
atau tidak tentang sosok mu di masa lalu, dia adalah kiriman Tuhan yang
layak kau perjuangkan. Ini adalah pilihan yang aku ambil, penyesalan
merasuk, cemburu pun menerkam tanpa ampun. Namun aku sadar, ini adalah
resiko yang harus aku telan untuk segala keputusanku.
Aku tau kau masih merangkai mimpi bisa bersamaku membangun cita-cita
yang sudah kita rancang. Aku juga tau kau masih saja membujuk Tuhanmu
untuk bisa merubah semua kejadian gila yang telah terjadi. Dan mulai
hari ini aku ingin kau merubah doamu.
Aku mohon mintalah kebahagiaan
untuk kita. Meskipun nanti bukan wajah dan senyumku yang menghiasi tiap
pagimu, setidaknya aku selalu ada dalam doamu. Doa agar aku dan kamu
bisa sama-sama bahagia dengan jalan yang sudah Tuhan buat.
Kau dan aku
di pertemukan mungkin bukan untuk bersama hingga waktu di bumi habis,
namun memberikan pelajaran bagi hidup kita masing-masing.
"Tau kah kau, aku selalu iri dengan orang-orang di masa lalumu, yang selalu kau perjuangkan dengan segenap rasamu. Sebagai lelaki aku pun ingin demikian, tapi apalah aku. Biarlah semuanya ku tanggung sendiri, asalkan kau tetap dengan senyummu itu"


0 komentar:
Posting Komentar